Maafkan aku, bintang.
Jarak memang selalu membuatku gamang. Bukan hanya soal angka-angka koordinat di peta, karena bagiku tak soal di belahan bumi mana kau berasal atau tinggal. Bicara jarak, yang terbayang adalah perbedaan begitu rupa yang membuatku tak mungkin memelukmu, memberimu ciuman selamat pagi sembari menengadah menatap ke kedalaman matamu dan berkata aku mencintaimu.
Tapi seperti katamu, mestinya tak ada lagi yang kita takutkan. Tidak jarak, tidak juga ruang. Dan di atas segalanya, bukankah jarak dan ruang lah yang membuat kita saling menemukan?
**buat kamu, bintang. sampai ketemu lagi di mimpiku, nanti malam.
hmm… simbok ngimpiin annots ya? tuh.. judulnya..
:D
hmmm… jd inget seorang sabat pernah berkata…
“kalo kamu rindu aku, tatap saja langit! bukankah amsterdam-jakarta masih berada di bawah langit yg sama?”
oww… so sweet! :P
dimaafkan mbok *duink*
met malem mbok…
kulonuwun, numpang liwat… ^___^
Apa? annots?
Wah, mas Fian bakal misuh2 ini… [-(
ini ngomongin apa sih!?!?!
*00T mode on*
ini beda ama yg cerita bersambung itu gak sih? apa sama? abisnya aku baru baca sekarang cerbernya dan hampir sama ama yg biasanya sampeyan tulis…..
kangen dari kemarin blm kelar-kelar rupanya…
datang saja mbok ke bhi jumat malam. ada farewel parti, pesta congnyang ;)
ini juga salah satu episode novel kamu Jeng ;) ?
ealah….”dia” datang lagi kedalam mimpi dengan sejuta peluk cium….hihihihi…ndak ada batas jarak ruang dan waktu…….(gombale….gombale)
mbak wied jadi nostalgila?? :D
to all: saya juga gak ngerti maksud postingan ini, kok. bengong, ngetik, tau2 jadi :))
*iya sih, mirip curhatan si Risha kalo dipas2in yak? :p
… jarak bukanlah masalah, waktu pun tak pernah mengganggu. sebab sampai kini sampai nanti, di sini atau di ujung bumi, selalu ada tempat untukmu di hati.
no importa la distancia @};-
bingtang itu sapa yah
:D
@toga: halaaahhhh……ini lagi, mo flirting2 gak jelas :p
jangan nekat gangguin ibu2, ntar nyesel :))
@almascatie: weeiii….halo, Boy! kemana aja? bintang..gw juga bingung. bintang siapa sih yak? :))
ehmmm ehmm ehmmm
@fiandigital : wuaahhh…ada piaraan paling setia sepanjang masa :))
piye kabarmu, fii?
lagi-lagi tentang bintang, sampeyan sehat toh mbok? :D
masalah jarak :(
hiks..jadi rindu seseorang
*baca sambil denger “Des’ree~I’m Kissing You”*
jauh-dekat Rp.2000
ga ada yg bner2 jauh,
ga ada yg bner2 dekat..
SLI apa SLJJ ?
bukannya bintang itu emang adanya malam hari…? ;)
aku berhenti menghitung satuan mill; kilometer.
tidak terletak hasta dan daksa, tuan. kita;adalah jarak hati.
*komen serius, tumben*
bolehkah aku jadi bintangmu,,,
*disundut rokok*
Ya saya?
Bukannya jarak sekarang ga lagi masalah Mbok, kan kita masih bisa YM-an..hehehe..
@stey
Emang bintang di angkasa sana ada internet ya? Ada hotspotnya juga?
hiks…… tulisan ini sangat mewakili…..
kadang, jarak itu gak ada untuk urusan hati :)
part in distance, not in heart
mbak, nek ketemu neng ngimpi, jaluki nomor buntutan wae..sopo weruh manjur…
ehm, ketemu dalam mimpi pun jadilah :D
Jauh di mata dekat di hati..
*komen standar
Sometimes the greatest journey is the distance between two people. eh nek ga salah. mbuh ketoke tak ndelok quote kui mbok, ketoke film..
selamat malam, sampai jumpa di mimpi kita nanti malam… hmm, itu juga ucapan perpisahan kami tiap malam
*siapa yang nanya? comment ga penting
bener2 lagi gak jelas yah? ;))
bintang iku anake tonggoku
Tak usah marah pada malam, sebab bintang hanya jelas dipandang saat langit hitam pekat…
*komen nggak jelas mbok :D *
oh bintang, kau matahari juga kan…;)
paten kalipun tulisanmu mbok :)
“Bicara jarak, yang terbayang adalah perbedaan begitu rupa yang membuatku tak mungkin memelukmu.”
huaaaaaaaaa…lagi mellow, baca kalimat diatas pula. berasa ditampar!!hiksssss =(
membuatku tak mungkin memelekmu.
tak mungkin.
tak mungkin.
dan harus merelakannya…
*hehehe..dodol bgt deh, curhat colongan lagi!!!*
maapkan saya mbok venus…bsk2 ga curhat colongan lagi deh! ;P
uhuhuhuhhuuuu…
Kok mirip ya niez… :D
si jarak memang kurang ajar