Seorang kawan ditodong pada suatu malam. Kawan yang lain –menurut yang bersangkutan– dijebak oleh sekelompok oknum polisi pada satu dini hari. ‘Ditanam’ barang bukti berupa empat butir pil aneh di jok belakang mobilnya. Dibentak-bentak. Diintimidasi. Dipaksa mengaku bahwa keempat butir ‘barang haram’ itu miliknya.
Beberapa bulan yang lalu, beberapa orang yang sedang berdiri di halte dan trotoar di kawasan Tugu Tani, menjadi korban pengemudi mobil yang sedang mabok. Perempuan-perempuan menjadi korban pemerkosaan di angkutan umum. Seorang di antaranya lantas dibunuh, dan mayatnya dibuang begitu saja seperti binatang. Ini terjadi beruntun, dalam rentang waktu berdekatan. Entah apa kabarnya kasus-kasus itu sekarang.
Di milis, beberapa kawan mengutarakan kekesalan –sekaligus ketakutan mereka– tentang betapa mengerikan hidup di Jakarta. Naik motor, dijambret. Jalan kaki, dirampok. Naik Kopaja, dipalak preman. Seorang teman perempuan mengaku tidak pernah berani lagi naik Kopaja, karena pernah ‘dipamerin’ silet, dan dipaksa memberikan sejumlah uang oleh seorang pengemis.
Jakarta.
Kota yang gemerlap dan congkak ini, semakin lama memang semakin menakutkan.
beberapa waktu lalu saya juga pernah baca..judulnya kl ga salah “saya takut tinggal di jakarta”
ya curhat seputar transportasi, keamanan, hukum, dll yang ada di jakarta…
intinya jakarta udah ga aman buat dihuni…
yang ini ya? http://sosbud.kompasiana.com/2012/04/27/saya-takut-hidup-di-jakarta/
kejadian di twitter beberapa hari ini sepertinya memang jadi pembuktian dari tulisan itu sih.
segitu terbuka luasnya kesempatan untuk melakukan tindakan kejahatan di jakarta :(
Di milis barusan aku cerita pengalamanku jadi korban tidak amannya transportasi Jakarta. Semakin bulat tekadku utk mengkursuskan anak-anak perempuanku bela diri, buat jaga-jaga. Ibuknya ikut kursus sekalian juga boleh, belum telat kan?
naik bis “dipojokin” pengamen/preman itu juga pengalaman saya sendiri.. serem bener..
saya juga pernah kehilangan jam tangan, waktu naik kereta api..
belum lagi, sempat diteriakin copet, sama copet aslinya. padahal saya dalam posisi berhasil mergokin si copet itu.. untung aja si copet teriak copet ini keburu panik dan kabur jadilah saya ga kenapa-kenapa.
Terlepas apapun yang terjadi di Jakarta… tulisan ketakutan hidup di jakarta menjadi tren tak terelakkan apalagi menjelang pilkada DKI
Kita harus semakin waspada dan hati-hati kalau hidup di Jakarta.
Curiga dan concious terhadap semua hal dan orang, plus semakin banyak berdoa.
Tapi kejahatan bisa terjadi dimana saja sih, entah itu di jakarta, atau di pedalaman pelosok kalimantan.
*bingung sendiri mau nulis apa*
polisinya juga ga becus, brengsek dan “penjahat” juga sih, komplit!
Yang anehnya, sudah taulah Jakarta itu tidak aman, kenapa masih banyak yang mau ke Jakarta ya? Apalagi habis lebaran.. Banyaknya manusia bertambah. Lebih mawas diri aja, Mbok.
abis kecopetan, lalu bukan cuma barang yang hilang, tapi rasa “aman”
:'(
kembali ke desa saja mbok :)
Saya dari dulu tak pernah merasa nyaman kalau masi jadi kere dan tinggal di Jakarta.
Dan karena saya belum bisa bener-bener kaya, saya tak memilih tinggal di sana.
Kenapa? Terlalu banyak hal yang diparamterkan hanya pada uang di Jakarta….
kalau dirunut dari sejak gw lahir, entah gw udah pernah berapa kali ditodong, dicopet, dan ditabrak (dan nabrak juga sih). Serem juga denger cerita @nisankubur di blognya, serem juga denger cerita @budimanhakim di blognya, serem juga denger banyak kisah terjadi di twitter. Yang bisa gw lakukan ya paling lebih waspada, lebih menjaga diri, milih2 timing dan metode yg tepat kalau pakai angkutan umum. Dan yang paling penting, jangan sampai memberikan penampilan kalau diri kita lemah. Itu aja :)
hahahaha, inilah jakarta masih banyak yang perlu dibenahin, yang benahin jakarta ya kita2 ini
Nice Info,
thx sharingnya,
kunjungi web kita ya :
PT.Magenta Indra Kreasi (spesialis barang promosi)
Pulpen promosi, Kaos, kemeja, Topi, Tas, Mug, Thumbler
http://www.importirpromosi.com
marketing@importirpromosi.com
yah itu sudah menjadi konsekwensi dari sebuah kota besar di mana perbedaan kesenjangan sosial yang sangat mencolok. yah mo gimana lagi, klo mo tinggal di Jakarta, ya hati-hati sajalah. korban kejahatan tidak pandang bulu dan bisa menimpa siapa saja. terutama kaum lemah seperti perempuan.
Saya rasa kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap kehidupan sosial pada masyarakat Jakarta yang akhirnya terbentuk dengan sendirinya berbagai kejahatan yang timbul. Tingkat kejahatan yang tinggi berjalan seiring dengan waktu. ini yang berbahaya.
Jadi serem ya jakarta lama2 mbok… Ntar klo pulang ke Indo ini alamat pulang malem terus nih. Tapi smoga smua baik2 aja slama pulang ke Indonesia nanti…
Entah kapan Jakarta bs menjadi kota yg aman >.<
Untunglah saat ini kota tempat saya tinggal, kota Medan, belum menjadi seperti jakarta yang digambarkan dalam tulisan ini. Padahal dulu, ketika saya masih SMP, Medan pernah terkenal dengan para preman bataknya. Tetapi sekarang hal itu sudah menjadi legenda saya rasa, atau para preman itu sudah pindah ke kota lain yang lebih menjanjikan, siapa tahu?
salam kenal
Importir Langsung Jersey Bola Grade Ori Kulitas Terbaik dan Termurah
mampir yuk di bandarjersey.com
wah sudah tak terhitung denh kalau untuk dosa jakarta