“Hati-hati kalo ngomong sesuatu. Ntar kejadian!”
Sering kan, ya, denger ucapan yang kesannya nakut-nakutin seperti kalimat di atas? Padahal harusnya kita gak takut, lho. Kita hanya harus lebih berhati-hati menjaga lidah. Jangan sampe hal-hal gak enak kejadian sama kita hanya gara-gara kita gak pinter menahan mulut. Kalau ada yang bilang bahwa apa yang kita ucapkan sebagian adalah doa, itu bener banget. Sebenarnya, saya bahkan percaya, yang harus dijaga baik-baik bukan hanya ucapan. Yang disebut-sebut sebagian dari doa itu bukan hanya apa yang kadung terucap, tapi juga apa yang ada dalam pikiran kita.
Perjalanan saya dan Ibuk ke Tanah Suci kemarin, sekali lagi membuktikan itu. Saya bahkan sudah lupa bahwa bulan Desember tahun kemarin, sekilas saya menulis di salah satu entry blog ini rencana-rencana ngawur saya. Keinginan untuk pergi ke tempat-tempat tertentu. Salah satunya, saya bilang di tulisan itu, saya ingin umroh tahun depan.
Blah! Duit dari mana, coba? Tapi Tuhan Maha Mendengar. Tuhan membaca keinginan saya yang tiba-tiba. Barangkali Tuhan juga mendengar, ketika pada suatu malam, saya pamit sama anak-anak. Pamit yang ngawur, keluar dari mulut begitu saja tanpa dipikir. “Mas, Dek, tahun depan ibu boleh pergi umroh, ya?” Padahal, waktu ngomong begitu, saya gak punya duit blas. Juga sama sekali gak kebayang akan punya cukup tabungan untuk berangkat umroh. Saya hanya ingin, dan diam-diam berharap, bahwa suatu hari nanti akan ada waktunya saya ke sana.
Beberapa bulan kemudian, seperti biasa, dengan caranya yang lucu, Allah menunjukkan kuasa-Nya. Bukan main-main. Tuhan bahkan membuat saya bisa mengajak Ibuk untuk berangkat berdua. Lha, duitnya dari mana? Sampai sekarang saya juga bingung. Gak tau harus menjawab apa kalau ditanya soal itu. Yang jelas, tiba-tiba seolah-olah semua dimudahkan. Waktu rencana keberangkatan rombongan kami sempat tertunda beberapa kali, jujur saja, saya tidak melihat itu sebagai kesulitan. Saya diam, mengamati. Pasrah, membiarkan kesabaran saya diuji. Niat saya baik, maka saya berdoa semoga semuanya berakhir dengan baik.
Lewat tulisan ini –sebagai pengganti blog entry yang mendadak hilang secara ajaib setelah server down selama dua hari– sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah banyak memberikan bantuan. Vauza Tour, Bapak Syafiq Basri, precil-precil, temen-temen kantor, semuanya. Barakallah.
*foto diambil menggunakan kamera Samsung NX300
Aku pingin banget bisa berangkat umroh bareng nyokap, menemani dan melayani beliau. Jadi terharu …. Bismillah mudah2an ada jalan dan dimudahkan Amien
saya juga kepengen deh segera ke tanah suci, entah itu umroh dulu atau langsung haji…
*bedoa khusyuk supaya semua rencana berjalan lancar*
amiiiin… semoga segera terlaksana ya bil :)
sejak pertama membaca posting mbak tentang umroh saya antusias banget
karna pada saat itupun saya berencana umroh juga bersama mamak (ibu) saya, alhamdulilah saya umroh sesuai rencana (juni 2013)
sejak saat itupun saya berkeinginan umroh bareng dengan mbak (jika berkesempatan) sayang ternyata jadwal umrohnya berbeda
saya udh lama nunggu postingan mbak tentang umroh ini,saya senang membacanya.
tapi baru sekarang bisa coment *koneksi internet kurang mendukung*
Jika Allah sudah berkehendak, semuanya akan terasa mudah … Semoga ibadah umrohnya membawa berkah
Sangat menginspirasi dan memberi semangat ke Baitullah, mba. Tak ada yg tak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Salam kenal. Buat Anda yg ingin umroh dengan mudah, PM at 2AD2EE39. Trims.