
Dulu, tahun 2006, pertama kali saya menulis di blog, blog hanya sekadar tempat bercerita dan curhat. Setidaknya itu yang saya perhatiin dari blog sendiri dan sebagian besar blog kawan-kawan saya. Ngeblog, kala itu, rasanya seperti memindahkan diary ke sebuah media baru: web. Bedanya, diary yang ini tidak punya kunci. Kecuali memang niatnya bikin blog hanya untuk dibaca sendiri. Maka tahun-tahun itu, membaca dan mengikuti blog tertentu dari hari ke hari, membuat saya merasa dapat mengintip kehidupan para pemilik blog yang saya baca. Saya jadi tau siapa nama suami/istri mereka. Saya tau nama dan wajah anak-anak mereka, di mana mereka tinggal, apa kebiasaan-kebiasaan mereka. Bahkan dari membaca blog, saya juga jadi tahu hari ini mereka sedang masak apa.
Beberapa tahun terakhir, trend tampaknya mulai bergeser. Lambat laun, blog bukan lagi tempat curhat. Fungsi itu telah digantikan sepenuhnya oleh social network platforms yang lebih mudah dan sederhana. Lebih singkat, murah, gak butuh desktop yang gendut atau laptop, semua orang kini dapat berkicau-kicau setiap saat. Sepuluh, lima belas, seratus kali sehari. Kita pernah kenal yang namanya Plurk dan sebagainya itu. Sekarang, kita barangkali lebih suka ngoceh lewat twitter, facebook, path, instagram, dan platform-platform lain. Semua serba mudah dan murah. Perangkat telepon genggam yang sedikit pintar juga udah cukup.
Sesekali, kini, blog masih menjadi tempat curhat colongan. Tapi bahkan istilah curhat udah gak pas lagi rasanya. Kami, para blogger yang suka songong sendiri ini lebih suka menyebutnya dengan beropini. Kadang kami juga pakai istilah yang terdengar lebih keren: berbagi. Ya gak apa-apa juga. Suka-suka aja. Curhat, menyatakan opini atas peristiwa tertentu, berbagi informasi, apa pun istilahnya.
Buat saya pribadi, blog atau kegiatan ngeblog, adalah semacam titik balik. Blog saya merekam perjalanan hidup saya sejak tahun 2006 sampai hari ini. My ups and downs. Saat-saat bahagia. Masa-masa duka dan sedih yang –inginnya– saya telan sendiri. Hingga akhirnya, saya menemukan bahwa inilah sebagian hidup saya. I’ve found my path. I have found my balance.
If not for blogging, I might not know who I really am, or what I really want.
Selamat Hari Blogger Nasional.
selamat hari blogger nasional mbok *salim sama sesepuh*
selamat buat kamu juga :)
dengan blog, saia bisa banyak belajar mengenal karakter diri sendiri dan orang lain :)
sama :D
ah simbok jarang nengok blog saya #hloh :lol:
smoga teteup konsisten ngblognya mbok, postingan kyk gini sering2, bebas iklan *ditapuk* *kabur*
hahaha makasih om
kalo ngga ngeblog, ngga kenal simbok
selamat hari blogger mbok!
hehehe. selamat hari blogger, neng :D
selamat terus mencurahkan kata demi kata mbok :)
blog till you drop? :p
Blog pertama saya th 2005 di kolom notes-nya Friendster! hahaha… cuma buat nulis soal film sih, jd bukan curhat. Blogger pertama yg saya ikuti setiap postingnya (dan mostly memang curhat, dalam bahasa yg kocak dan informatif), juga di periode 2005-2006 adalah Citra Dyah Prastuti, blognya (dulu) PippiLottaGoingUk.blogspot.com sekarang sudah pindah domain. Dia jugalah blogger pertama yg isi blgonya di bukukan, bukunya terbit tahun 2007 atau 2008 gitu. Yeah, it was fun indeed :)
Simbok sudah pernah ke blog saya belum ya? #eh
Salam blogger, mbok :p
kalo ga nge-blog, ga kenal sama simbok deh akuuuuu :))
yuhuuuuuuuu
aku mau rajin ngeblog lagi hehehheh
Selamat hari blog nasional!
mbooook’e….dulu dan sekarang terasaaa yah bedanya :D…btw, blog-blog lamaku sudah lenyaap lenyaaap…padahal mulai curcol di web dari tahun 2005…di il mio diario-nya friendster terus multiply yang dulu kondang ituuuh hihihi…sekarang mulai lagi memecut diri sendiri biar konsisten..tapi kok susaaah yaah :D…
nice post
nice post gans
Are there more blogs from the region like this, cool site to bump into.
Dulu kita sama2 nulis juga mbook di Weekly Smirk! Remember?! x))
hyahahaha tentu aku ingaaat :))
Wah Gitu Toch??????
makasih atuh….