
Setelah beberapa kali menulis tentang pertambangan serta program hilirisasi yang diberlakukan pemerintah, saya jadi mengaitkan hal-hal yang saya tulis tersebut dengan apa yang ditulis Zia di blog saya sebagai penulis tamu, beberapa waktu lalu, yaitu tentang kesempatan para lulusan teknik dari universitas di Indonesia untuk lebih memegang peranan penting dalam pengembangan dunia industri, terutama industri pertambangan dan pemurnian mineral mentah. Pemberlakuan Undang-Undang Minerba dan Undang-Undang Keinsinyuran, saya pikir merupakan kombinasi luar biasa yang memberi harapan dan peluang besar bagi pekerja lokal. Ya. Sudah saatnya, kekayaan Indonesia dikelola dan dimanfaatkan oleh orang-orang dalam negeri sendiri.
Kita pasti bisa!
Keegoisan beberapa perusahaan tambang raksasa yang beroperasi di tanah air, sempat meresahkan banyak pihak; Keresahan tentang pemutusan hubungan kerja, keresahan tentang menurun drastisnya laju ekonomi penduduk lingkar tambang, keresahan dampak ekonomi, dan ini dan itu. Pusing pasti yah, kalo terus dipikir. Saya saja gemes ngikutin berita-berita di media dan isu-isu yang berkembang di sosial media, gemes pengen ikut bersuara.
Ngomong-ngomong soal pemutusan hubungan kerja, memang selalu ada pesangon yang didapat oleh pekerja dalam proses PHK. Tapi bagaimanapun, berapapun besarnya pesangon, tetap akan dirasa gak enak, pun memengaruhi psikologis seseorang. Terutama bagi mereka yang gak bisa memanfaatkan uang pesangonnya untuk usaha atau berinvestasi.
“Setiap 10 persen kenaikan angka pengangguran, kematian naik 1,2 persen, serangan jantung 1,7 persen, bunuh diri 1,7 persen, dan harapan hidup berkurang 7 tahun.” Begitu kata Harvey Brenner saat mengemukakan pendapatnya tentang PHK dan angka pengangguran.
Syukurnya ketegasan pemerintah sudah bisa melunakkan sikap perusahaan-perusahaan tambang itu. Komitmen mereka membangun smelter untuk mengolah mineral mentah ke barang jadi yang bernilai tinggi sudah disepakati.
Bagus. Bagus banget!
Artinya proses pengembangan industri pertambangan ke arah yang lebih menguntungkan bangsa semakin terlihat jelas. Bukan lagi sekadar meraup keuntungan finansial atau ekonomi perusahaan semata. Ya, jika sekian banyak smelter terbangun nantinya, kita bisa membayangkan berapa banyak rakyat indonesia yang mendapatkan peluang kerja di situ? Itu selain tenaga kerja yang diserap dari tambang mentahnya. Belum lagi ditambah kebutuhan barang dan jasa-jasa support untuk menunjang operasional usaha pemurnian, nyenengke!
Dalam kondisi berkembangnya industri, akan banyak pula orang-orang yang tiba-tiba menjadi pengusaha. Usaha apa saja, yang bisa memanfaatkan kebutuhan industri yang ada di sekitarnya. Tentunya saja jika kondisi yang ada kondusif.
Seneng kan? Seneng doooooong…
Saya yang kerja di rumah saja ikutan seneng kok. Minimal keresahan tentang sempitnya lapangan pekerjaan dan ancaman pemutusan hubungan kerja lebih teratasi.
Udah gak sabar pengen melihat perubahan besar di negeri sendiri. Melihat pergerakan pemerintah selanjutnya untuk mewujudkan hal-hal yang sebelumnya masih menjadi mimpi. Tugas kita, ya, mengawal perjalanan perubahan itu. Kalau banyak janji-janji yang belum terwujud, ya, mari kita tagih bersama.
Tentu hal baik seperti itu tidak bisa berjalan dengan muluk, jika semua lini pemerintahan tidak memiliki sistem yang membuat antar departemen atau antar birokasi saling sambung dan saling membantu memudahkan—Yaitu sistem alignment. Kalau hidup sendiri-sendiri, programnya tidak saling berketerkaitan, akan sulit bagi rakyat Indonesia untuk melihat perubahan besar. Apalagi saat ini, krisis global kembali terjadi lagi. Mudah-mudahan tidak sepanjang dan seterpuruk tahun 2008 lalu. Sebab tahun 2008 lalu, Organisasi Buruh Internasional hingga mengeluarkan pengumuman “bahwa krisis global saat itu dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja hingga 20 juta orang”. Serem.
Kembali lagi pada semangat perubahan, gak ada kata pesimis. Semua bisa diwujudkan dengan semangat dan komitmen kuat, bersama dalam membangun bangsa.
Bersama kita bisa, begitu bukan?
ok sip gan, terima kasih
masalah sekarang adalah sumber daya manusianya kurang terampil. kurang ulet juga. Padahal standard gaji naik terus. jadi pengusaha jadi makin susah…
blog ini luar biasa
artikelnya berkualitas dan inspiratif saya sangat suka dengan blog agan
asli dan hasil pemikiran sendiri
mantap gan.. saya penggemar agan salam kenal and salam sukses