Ketika hendak menuliskan ini, saya teringat tulisan Mbak Ainun Chomsun kurang lebih 2 tahun yang lalu, saat sedang ramai-ramainya Pilpres. Judulnya sangat ‘mengganggu’; Jokowi Tidak Hebat. Tapi begitu masuk ke isi tulisan, saya tercenung. Betul, baru kali ini rasanya nemu sosok pemimpin yang gak serem, yang gak terasa sangat jauh berjarak dengan orang biasa seperti saya.
Saya belum pernah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi (juga para kepala negara sebelumnya), kecuali pernah menyaksikan beliau hadir sebentar saja di acara peluncuran resmi koneksi 4G di Museum Gajah. Tentu saya penasaran, seperti apa sih sebenarnya Si Bapak ini sehari-harinya? Gimana rasanya ngobrol dan duduk semeja dengan beliau?
Karenanya, waktu menerima undangan untuk makan siang bersama Pak Jokowi di Istana Negara bersama beberapa kawan social media influencer (ya katanya memang kita diundang karena itu, kok, hihi), rasanya pengen lunjak-lunjak kegirangan! Hahaha. Norak? Biarin! Gak setiap hari kita bisa ketemu Presiden dan diundang ke Istana Negara, kan?






Kesan saya tentang beliau?
Betul kata Mbak Ainun. Pak Jokowi tidak hebat. Beliau tampil bersahaja banget, kalem, banyak senyum. Ngobrol dengan beliau rasanya seperti ngobrol dengan orang biasa. Seperti dengan Paklik sendiri, atau bahkan dengan bapak-bapak sebelah rumah. Yang membuat saya takjub, Pak Presiden kita ini fisiknya kuat sekali, ya? Gak ada tanda-tanda capek di wajahnya. Gak ada mata panda, padahal jadwal beliau pastilah luar biasa padat, tanpa hari libur.
Oiya, waktu pertama kali melihat rombongan kami, beliau nyeletuk, “Di undangannya apa memang disuruh pakai batik?”
Serentak kami mengiyakan. Lalu kata beliau, “Oh, pantes. Bajunya kelihatan baruuuuu semua.”
HAHAHAHAHAHA…
Fyi, saya sampe bela-belain beli atasan batik, rok sopan, dan sepatu formal karena memang gak punya dan gak pernah pake. Balik dari sana, kaki saya lecet dong. Haduh!
Di luar sana, saya yakin pasti ada aja yang akan mencibir dan bilang bahwa ini cuma salah satu pencitraan beliau atau apalah yang aneh-aneh. Terserah. Kita gak mungkin menyenangkan semua orang, apapun yang kita lakukan. Saya sih tetep seneng banget, dan bangga pernah diundang makan siang di Istana Negara bareng Bapak Presiden. Anyway, kalo soal pencitraan, bukankah semua kita juga begitu? :p
Thank you, Mr President! It’s been an honor.
*photo credit: Agus Suparto
Dikau tuh Dari jaman dulu Emang seorang Diva
diva opo sih mbak? aku hanya seorang blogger hahaha
wahh… keren mbok
wah hebat bisa diundang ke istana negara, saya juga mau diundang kesana