Setelah nonton Gerhana Matahari Total di atas Jembatan Ampera, ikon Kota Palembang yang megah, perjalanan kami berlanjut ke OKUS, singkatan dari Ogan Komering Ulu Selatan. Sungguh saya sama sekali gak nyangka bahwa trip ini akan jadi roadtrip dengan rute sepanjang ini. Haha! Memang ada itinerary lengkap yang dikirim sebelum berangkat, tapi saya gak baca sampai detail banget. Saya taunya, setelah Palembang, rombongan akan bergerak ke kota lain, ke kota lain lagi, dan seminggu kemudian kami semua akan pulang ke rumah masing-masing. That’s it.
Jadi ketika busnya gak nyampe-nyampe OKUS walaupun badan udah pegel, dan malah kami akhirnya transit menginap satu malam di Baturaja, saya baru nyadar dan mulai membaca lembaran itinerary yang saya simpen di tas.
Ya ampun! Ternyata jalur trip ini memang bener-bener roadtrip. Hyahahaha. Di Sumatera Selatan, mungkin juga di seluruh Pulau Sumatera ya, jarak dari satu kota ke kota lain bisa sangat jauh. Perlu waktu berjam-jam atau malah seharian untuk pindah kota. Saya beruntung, temen-emen seperjalanannya seru dan lucu-lucu, jadi capeknya gak begitu terasa :))
Okay, balik ke trip.
Persinggahan kedua kami adalah Danau Ranau (Baturaja akan saya ceritakan di tulisan setelah ini aja ya) yang menjadi salah satu kebanggaan Ogan Komering Ulu Selatan. Ini adalah danau air tawar terbesar kedua di Sumatera, setelah Danau Toba. Yang sangat menyenangkan, kami nginepnya di Wisma PUSRI, persiiiiiiis di tepian Danau Ranau. Waktu nyampe sana, hari udah sore. Dan kamar saya tepat menghadap arah matahari terbenam. Aduh, sunsetnya cakep banget! Bayangin duduk di balkon kamar sambil menyesap kopi panas, dan memandang air danau yang memantulkan warna jingga yang luar biasa indah! Saya sih mau ke sana lagi kapan-kapan, tapi pengennya bisa tinggal lebih lama, hehe.
Lalu apa yang bisa kita lakukan kalo berkunjung ke Danau Ranau? Yang tak boleh dilewatkan tentu saja adalah main ke Pulau Marisa yang ada di seberang danau. Dengan perahu, kita bisa nyebrang ke pulau ini dalam waktu setengah jam saja (itungan saya kemaren 40 menitan, tapi temen saya Tika Sabai ngotot, katanya cuma 30 menit, haha). Di Pulau Marisa, kita bisa main air sepuasnya, cebar cebur berenang di danau yang airnya segar ini. Pakai ban, ya. Penduduk setempat menyewakan ban dengan harga murah, kok.
Yang unik, di tepi danau ini juga ada sumber air panas alami yang berasal dari kaki Gunung Seminung. Di beberapa titik, airnya sangat sangat panas, jadi hati-hati milih di mana akan nyemplung supaya kaki gak melepuh yak.
Saya jadi membayangkan, kalau saja sumber air panas ini dikelola dengan lebih baik, misalnya dengan menjadikannya kolam yang cantik, pasti akan jadi magnet kuat untuk wisatawan. Tau kan, kolam-kolam yang berbatasan langsung dengan pantai, hanya dibatasi dinding/tembok yang nyaris sejajar dengan permukaan danau, seperti yang ada di Sanur? Nah, seperti itulah yang saya bayangkan.
Foto koleksi Pojie

Yang juga perlu mendapat perhatian secepatnya menurut saya adalah soal… kebersihan. Ini masalah lawas, sih. Pekerjaan rumah yang cukup serius –dan urgent– untuk semua pihak terkait. Di banyak sekali kawasan wisata, masih ada aja pengelola atau warganya yang gak ngerti pentingnya sanitasi yang baik. Sayang banget, kan, kalo orang jadi males datang lagi hanya karena kita tidak bisa menyediakan toilet dan lingkungan sekitar kawasan wisata yang bersih? Padahal alamnya indah banget, sunsetnya juara, udaranya enak dan bersih, tapi kalau toiletnya kotor banget, ya gimana ya…

Nah, selain Danau Ranau, bonus kalau main ke OKUS adalah… kita bisa rafting! Ada Ranau Rafting yang baru dibuka untuk umum, sayangnya saya gak nyobain karena waktu itu udah kecapekan banget. Airnya jernih banget, dan level kesulitannya katanya oke untuk pemula.
Jadi kapan main ke Danau Ranau lagi? Yuk!
Sejujur nya aku suka banget ama nuansa danau ranau, sayang aku kesana nya ngak ama pasangan ihik ihik
Romantisme nya andakan dengan pasangan pasti dahsyat
aku juga suka. sayangnya ya itu tadi. jauh banget, koneksi internet terbatas, dan toiletnya kotor :(
wow jadi kepengen ke danau ranau. :(
Aku beberapa kali ke Danau Ranau! AZQ. Hehehe..
Soalnya kampung ortu di OKU Selatan dan rumah kan di Lampung jadi enak deh abis dari kampung main-main dulu ke Ranau, balik ke lampung lewat Liwa dan pesisir barat.
Iya, fasilitasnya ala kadar banget di sini. Tapi beneran suka suasananya
Menuruku pembatas pemandian air hangat itu tidak usah pakai pagar besi, dibuang aja pagar besinya, cukup pakai tembok pendek sebagai pembatas, jadi ala-ala infiniti pool di hotel2 mewah itu… tapi ini alami poolnya ;D
Semoga kedepan fasilitasnya makin sip ya mbok
Kayaknya emang paling asik santai-santai di pinggiran danau sambil memeluk senjaa #eaaa
DANAU RANAU, SI CANTIK YANG BELUM BELAJAR BERSOLEK, keren banget danaunyaa
KERENN…