Ditulis oleh Pratiwi Hamdhana untuk projek #SemuabisaNulis. Ikuti perjalanan-perjalanan seru Pratiwi di http://pratiwihamdhana.com/, atau lewat twitter @pratiwiham.
Karakorum Highway
Kashgar atau Kashi, berapa banyak dari kita yang tahu di mana kota ini? Percayakah kalian jika dikatakan kalau kota ini adalah bagian dari Cina? Mungkin sebagian besar akan mempertanyakan kebenarannya, sebab dari namanya saja sudah sangat jauh dari nuansa Cina.
Kashgar terletak di barat Cina, Provinsi Xinjiang, berdekatan dengan perbatasan Pakistan, Tajikistan, Kyrgyztan, dan Kazakshtan. Penduduknya yang mayoritas muslim berbangsa Uighur, salah satu kebangsaan di Cina, memiliki tampilan yang menyerupai orang orang Timur Tengah. Selain penampilan yang jauh dari tipikal Cina kebanyakan, bahasa yang mereka gunakan pun jauh berbeda dari bahasa Cina, Uighur language, namun tidak sedikit pula yang bisa berbahasa Cina.
Ada beberapa cara untuk mencapai kota ini, yakni dengan penerbangan dari beberapa kota besar di Cina atau via darat ( bus / kereta ) dari Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang. Untuk perjalanan darat kurang lebih akan menempuh waktu 24 jam dengan bus dan sedikit lebih lambat untuk kereta, yakni 26 jam.
Jadi, apa saja yang menarik untuk dikunjungi dan dicoba ketika berada di Kashgar?
1. Masjid Terbesar di Cina
Id-Kah Mosque
Mengunjungi Kashgar tidak lengkap tanpa melihat Id-Kah Mosque, masjid terbesar di China. Terletak di kawasan Old Town (Kota Tua) di tengah kota, menjadikan Masjid ini sebagai salah satu destinasi para traveler, tidak terkecuali bagi mereka yang non-muslim, hanya saja terdapat ketentuan untuk berkunjung di luar waktu ibadah. Dibangun pada tahun 1442, menjadikan Masjid ini juga sebagai salah satu masjid tertua di Cina.
Tahun 2013 yang baru saja berlalu adalah tahun yang membahagiakan. Alhamdulillah. Saya bersyukur untuk tiga ratus enam puluh lima hari yang indah dan penuh warna. Tentu ada peristiwa dan saat-saat sedih. Ada jatuh bangun. Ada tangis dan air mata. Tapi dibandingkan dengan begitu banyak anugerah dan kebahagiaan yang saya terima, sedih dan air mata itu menjadi tidak ada apa-apanya. Bahkan seiring waktu berlalu, hal-hal tak enak itupun akhirnya menjadi sesuatu yang indah, yang sudah sepatutnya saya syukuri.
Di awal tahun 2013, saya menulis tentang Bucket List, seperti yang saya copy paste di bawah ini:
I want to travel more. A lot more. Doesn’t matter how or where. Road trips or fly. It doesn’t have to be ‘luar negeri’, because there are too many places I haven’t visited here in this beautiful country. Been dreaming of Maluku, Bintan, Belitong, Aceh. It’s a sin to not go.
Travelogue. Consider it’s done. Am working on my first book, and I have a lot in mind for some more books to come.
I want to run my own business. I’ve been thinking of it for quite some time now, and I really think that this is my time. I’ll start small, alright. But I’ll definitely start it.
Poin ke-2 dan ke-3, sedihnya, belum kesampean sampai sekarang. Proyek buku solo saya belum selesai ditulis. Ini, saya anggap sebagai hutang yang harus lunas secepatnya. Rencana untuk punya usaha sendiri juga belum jalan karena… banyak hal. Kepala hanya satu, tangan saya hanya ada dua, dan ternyata saya belum sanggup membagi waktu antara kewajiban mengurus keluarga, bekerja, dan jadwal perjalanan saya yang lumayan melelahkan selama setahun kemarin.
HA! Soal traveling, saya baru nyadar setelah membuka ulang kalender dan folder foto di Picasa. Masya Allah, ternyata saya sibuk bener jalan-jalan selama 2013 ya? Hanya ada satu bulan tanpa traveling. Bulan Juli sengaja saya stay di rumah karena saya ingin di rumah menemani anak-anak selama bulan Ramadhan.
Jadi kemana saja kaki saya melangkah setahun kemarin? Here you go…
Januari: Vietnam
Trip ini adalah hadiah ulang tahun terindah untuk diri sendiri. Perjalanan selama seminggu di tiga kota: Ho Chi Minh, Hoi An, dan berakhir di Hanoi, ibukota Vietnam yang terletak di bagian paling utara.
Ngelanjutin cerita jalan-jalan ke HK Disneyland di tulisan sebelumnya, apa aja sih yang seru di Hong Kong Disneyland Resort? Walah, buuuuanyaaaakkk.. Kalo mau eksplor dan nyobain semuanya sih, tiga hari gak akan cukup, saking luas dan banyaknya atraksi yang bisa dinikmati di sini. Beruntung, kemaren saya, anak-anak, dan ibuk bener-bener manfaatin waktu yang cuma tiga hari (dua setengah hari sebetulnya) buat muter-muterin Disneyland.
Saya mau cerita tentang beberapa yang paling seru menurut saya aja ya..
Toy Story Land
ganteng2 yah.. ihik..Slinky Dog Spin
Di sini kita bisa nyobain naik Slinky Dog Spin yang kayaknya aman untuk segala umur. Gak kebut-kebutan, gak bikin deg-degan atau jantungan.
Kemudian ada Toy Soldier Parachute Drop yang juga seru dan fun. Jadi kita naik di bangku-bangku berbentuk parasut kayak buat terjun payung gitu, trus kita dibawa naik tinggiiiiii kemudian dihempaskan turun. Begitu terus beberapa kali. Enak sih. Saya mau naik itu lagi kalo kapan-kapan ke sana lagi, hahahaha.
Toy Soldier Parachute Drop
Di Toy Story Land juga ada RC Racer. Naaaah kalo yang ini saya ga pengen naik lagi. Hahaha. Kata temen-temen yang suka dengan atraksi yang berbau-bau adrenaline rush sih, RC Racer ini biasa aja. Tapi buat saya yang gak suka kebut-kebutan, yang ini lumayan bikin pengen nangis. Apalagi pas keretanya berhenti di puncak lintasan, kemudian berjalan mundur dengan kecepatan penuh. Huaaaaaaaa semua orang jejeritan dengan hebohnya. Saya juga jerit-jerit sambil pengen nangis, hahahah!
RC Racer. Wajib dicoba kalo suka ngebut!
Mystic Point
Nah, Mystic Point ini saya sukaaaa banget! Begitu masuk, kita akan ketemu Garden of Wonders. Keliatannya biasa-biasa aja, seperti taman biasa dengan ornamen-ornamen yang biasa ada di sebuah taman bunga. Bedanya, taman yang ini menyajikan patung-patung kuno dan mosaik yang menimbulkan efek ilusi optik kalau kita lihat dari sudut tertentu.
Garden of Wonders
Selain Garden of Wonders, atraksi yang menurut saya sangat sangat sangat keren (sangat-nya 3 kali saking kerennya!) adalah Mystic Manor. Diceritakan bahwa pada jaman dahulu kala, hidup seorang Lord Henry yang gemar bertualang ke seluruh penjuru dunia, dan mengoleksi bermacam-macam benda aneh, antik, dan misterius dari tempat-tempat yang pernah dia kunjungi. Ditemani Albert, monyet kesayangannya, Lodr Henry berhasil mengumpulkan ratusan benda aneh dan ajaib yang dia simpan di istana besar miliknya; Mystic Manor. Kenapa ini salah satu yang paling keren menurut saya? Karena di sini, kita dibawa berkeliling rumah besar yang dari luar pun sudah terkesan misterius. Keliling-kelilingnya naik kereta yang berjalan seolah tanpa arah dan semaunya, berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain. Dan di semua ruangan yang kita singgahi, kita akan menemukan banyak banget kejutan yang beberapa di anataranya memang bikin kaget. Saya gak terlalu terkaget-kaget sebenarnya. Justru saya sangat menikmati suguhan atraksi multi media yang sangat indah. Wajib dikunjungi kalo ke HK Disneyland. Beneran.
Mystic Manor
Grizzly Gulch
Lucky NuggetOld Jail. Eh tapi kok muka si Rafi terlihat hepi? Ahahaha
Digambarkan sebagai kawasan tambang emas, park yang ini juga seru banget. Selain puppet show, foto-foto di dalam (pura-puranya) penjara dan Lucky Nugget (bongkahan emas raksasa), di Grizzly Gulch juga adaaaaa…Big Grizzly Mountain Runaway Mine Cars. Hoho, nama ride-nya panjang bener yak. Yang jelas, sekali naik Mine Cars ini saya udah kapok gak pengen lagi nyobain ride yang lain. Aduuuuuh begitu kereta jalan, saya langsung nyesel dan pengen turun aja! HAHAHAHA. Serem banget, berasa berada di nearly death experience. Keretanya melaju dengan kecepatan tinggi, ngebuuuuuuuut masuk ke goa-goa dengan lintasan yang kadang miring nyaris terbalik. Saya ngeri isi keretanya tumpah aja. Doh! Buat yang jantungan, juga buat yang penakut seperti saya, mendingan naik yang enak-enak aja. Cari aman aja yes? Hahahahaha..
lintasan Mine Cars, dilihat dari atas
Masih banyak yang bisa saya ceritain selain tiga yang di atas. Besok-besok saya bagi lagi deh ceritanya. Tapi kalo cuma baca blog orang, apa enaknya yak? Mendingan langsung dateng dan nyobain sendiri atraksi-atraksi seru di Hong Kong Disneyland Resort, sekalian ngerayain natal dan tahun baru bareng keluarga. Mulai cari tiket dan atur-atur cuti dari sekarang deh.
Kalo ditanya kota atau negara mana yang menjadi destinasi favorit saya, jawabannya sudah tentu bukan Hong Kong. Beberapa bulan yang lalu saya ke sana sendirian, nginep 4 malem, dan merasa mati gaya selama 4 malem juga. Bukan kotanya yang salah. Saya aja yang merasa gak menemukan sesuatu yang istimewa di sana. Di mata saya, Hong Kong terlalu biasa untuk sebuah tujuan wisata. Gak terlalu banyak yang bisa dieksplor atau dinikmati, kecuali kita memang doyan banget belanja. Nah masalahnya, saya gak suka belanja. *garuk-garuk kepala*
Satu lagi kesalahan saya waktu ke Hong Kong bulan Maret kemarin: saya gak masukin Hong Kong Disneyland Resort ke itinerary. Padahal harusnya sempet ke sana kalo mau. Lha 5 hari 4 malem saya cuma muter-muter di kotanya doang, plus sehari nyebrang ke Macau. Tapi ya gak salah juga sih. Kalo waktu itu saya ke Disneyland mungkin ya tetep akan mati gaya juga. Apa enaknya, coba, ke tempat-tempat kayak gitu sendirian? Beda cerita kalo ke sana bertiga sama anak-anak. Pasti seru dan super menyenangkan.
Dan lagi-lagi, saya ‘kualat’. Kata orang, be careful what you wish for. Pikiran yang sempet terlintas tentang ngajakin anak-anak ke Disneyland, bulan kemarin tiba-tiba kejadian juga. Bahkan ada bonusnya. Ke sananya gak cuma bertiga, tapi berempat sama ibu saya. Aaaaah Tuhan memang Maha Bercanda banget, hehehe..
Jadi begitulah. Tanggal 14 sampe 16 November kemarin, akhirnya saya tau apa rasanya jalan-jalan ke Hong Kong Disneyland Resort. Selama ini cuma bisa ngebayangin kalo baca tulisan temen-temen di blog. Dan kebetulan, tanggal 14 November 2013 adalah momen istimewa, karena hari itu (sampai dengan 5 Januari 2014), Hong Kong Disneyland berdandan habis-habisan dengan tema baru: Disney’s Sparkling Christmas.
Saya gak natalan, tapi berada di tempat yang penuh dengan nuansa dan spirit natal yang meriah seperti itu sungguh membuat siapa pun akan merasa gimanaaaa gitu. Pohon natal yang berkelap kelip, ornamen bertema natal, bahkan merchandise dan kostum karakter-karakter Disney juga bertemakan Christmas.
Christmas Illumination ParadeDisney Carolers di Main Street USAMerchandise shop di lobby Disney’s Hollywood Hotel
Hari pertama di sana, saya dan anak-anak nonton Puppet Show di Grizzly Gulch. Saya gak ngerti jalan ceritanya karena dibawakan dengan bahasa Kanton. Tapi belakangan saya tau bahwa cerita berjudul ‘The Winter Wish’ itu mengisahkan tentang seorang anak beruang yang punya keinginan untuk punya pohon natal seperti anak-anak lain. Sayangnya, kata si Mama Bear, dia gak mungkin punya pohon natal. Tapi dengan segala cara, karena cintanya, si Mama Bear akhirnya berhasil mempersembahkan sebuah pohon natal sederhana untuk anaknya. Aaaaaah ternyata ceritanya so sweeeeeet…
Mama, can I have a christmas tree this year?foto bareng setelah nonton puppet show
Malam itu ditutup dengan menikmati pertunjukan kembang api Disney in the Stars yang indah dan bikin merinding. Di bagian depan Sleeping Beauty Castle, pengunjung duduk lesehan menikmati fireworks selama kurang lebih 10 menit. Didukung lighting dan audio system yang indah, Disney in the Stars menjadikan hari pertama jalan-jalan bareng keluarga itu…sempurna.
Disney in the Stars
I can show you the world
Shining, shimmering, splendid
Tell me, princess, now when did
You last let your heart decide?
I can open your eyes
Take you wonder by wonder
Over, sideways and under
On a magic carpet ride
Saya belum pernah ke Hong Kong. Trip kemarin adalah kali yang pertama. Biasanya, saya langsung tahu apakah saya menyukai sebuah kota, sebuah tempat, atau tidak. Seperti cinta yang bisa jatuh pada pandangan pertama. Kira-kira seperti itu.
Hong Kong, entah kenapa, saya belum tahu di mana bagusnya. Barangkali karena saya bukan tukang belanja. Mungkin karena hal lain juga, sih. Yang jelas, di mata saya, Hong Kong terlalu plain sebagai sebuah kota. Tidak ada yang istimewa selain kesibukan yang seolah tanpa henti, manusia-manusia yang berjalan serba terburu-buru. Ia hanya sebuah kota yang, dengan jutaan lampunya, gemebyar bercahaya ketika malam tiba.
Entahlah. Barangkali saya harus datang lagi ke sana suatu hari nanti, supaya dapat menikmati denyutnya…
Tak ada yang lebih membahagiakan, kecuali melihat kebahagiaan terpancar di wajah orang-orang yang kamu cinta sepenuh hati…
Selasa sampai Kamis kemarin, berempat bersama ibu dan dua precil saya, saya jalan-jalan (lagi) ke Bangkok. Trip ngawur tanpa perencanaan yang baik dan benar, yang beli tiket pesawat dan reservasi hotelnya pun dilakukan serampangan karena … aaah panjang ceritanya, hehe.
Dua malam sebetulnya terlalu singkat. Seharusnya kami di Bangkok lebih lama, seharusnya lebih banyak tempat bagus yang bisa saya tunjukkan ke ibu dan anak-anak. Tapi apa daya, barangkali rejekinya kali ini memang cuma dua malam itu. Jadi ya disyukuri sajalah. Alhamdulillah bisa nyenengin ibu dan anak-anak. Saya bersyukur bisa nunjukin ke ibu –yang selama ini seperti belum percaya– bahwa saya hidup normal dan bahagia sebagai ibu tunggal untuk anak-anak. See, mom, I did it.
Oiya, dari dulu saya tahu bahwa ibu saya itu tukang jalan-jalan yang kayaknya gak ada capeknya. Menjelang pergantian tahun kemarin, beliau bahkan menyewa bus bersama teman-temannya, dan road trip Probolinggo-Jakarta-Puncak-Probolinggo selama delapan hari nonstop! Rombongan mereka hanya sesekali menginap di kota-kota yang disinggahi (katanya sih mereka nyewa aula buat nginep rame-rame. Doh!). Sisanya, ya di bus. Puncak perjalanan rombongan ibu saya kemaren: merayakan malam tahun baru di kawasan Puncak.
Nah, selama di Bangkok, saya dan anak-anak mulai kecapekan pada hari kedua. Udah gempor rasanya kebanyakan jalan kaki, tapi ibu saya dengan gagahnya bilang, “kok capek sih? Ibu belum capek, lho”. Yaela.
Ya begitulah. Trip ini ngawur dan lumayan menguras tabungan, tapi saya super happy. Melihat ibu saya seneng, anak-anak juga seneng, rasanya … priceless.