Seperti biasa, flight pagi (banget) membuat saya susah tidur di malam sebelumnya. Bukan apa-apa, sih. Takut bablas dan kebangun jam 7 pagi padahal pesawatnya jam 5. Kan gak lucu ketinggalan pesawat gara-gara kebablasan tidur :D
Maka Senin 3 Desember kemarin saya udah janjian sama Pak Ade, driver taksi online langganan, untuk minta dijemput jaaaaam…. 3.30! Yay! Jalan-jalan lagiiiiiii…

Kali ini, romobongan 5 blogger — mbak Ainun, Rere, Kang Motulz, Harris, dan saya sendiri– akan mengunjungi beberapa proyek CSR dari PT Amerta Indah Otsuka, sekaligus melihat langsung proses produksi Pocari Sweat di pabriknya, di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.
Saya rasa semua orang pasti pernah minum, atau setidaknya tahu apa itu Pocari Sweat yaa.. Agak kebangetan kalo gak tau, sih. Hahaha. Buat yang hobi berolahraga, atau suka ikut lomba lari, pasti udah akrab sama yang namanya Pocari Sweat. Umumnya, dalam sebuah race atau lomba lari, setiap 2,5 kilometer pasti peserta disodorin pilihan air mineral dan atau Pocari Sweat untuk mengganti ion tubuh yang hilang bersama keringat.
Ok, lanjut ke acara jalan-jalan.
Begitu mendarat di bandara Juanda, kami langsung diajak meluncur ke Bangil, Pasuruan, naik bus Pocari yang pasti gampang dicari kalau siapa tau ada yang terpisah dari kelompok, hehe. Ini busnya. Lucu banget kan?

Bangil adalah sebuah kota kecamatan di Pasuruan, Jawa Timur. Saat kami ke sana, kebetulan sedang ada seremoni peresmian Alun-Alun Bangil yang baru selesai direvitalisasi atas bantuan PT Amerta Indah Otsuka. Peresmian ditandai dengan acara gunting pita oleh Bupati Pasuruan Bapak HM Irsyad Yusuf dan Mr Yoshihiro Bandu, Presiden Direktur Otsuka.


Selepas makan siang, bus bergerak ke Kejayan, masih di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pabrik ini adalah satu di antara 2 pabrik yang dimiliki oleh Otsuka. Satu lagi lokasinya di Sukabumi, Jawa Barat.
Berkunjung ke sebuah pabrik, yang ada di pikiran saya adalah sebuah bangunan lama, besar, luas, dan berisik oleh suara mesin. Ternyata ini tidak berlaku di sini. Begitu nyampe area pabrik, kami diajak masuk ke gedung yang sangat sangat bersih, modern, adem, dan nyaman. Menurut saya malah sangat higienis nyaris steril. loh :))



Di lobby, sebelum naik ke Diversity Hall di lantai 2, semua tamu ditawarin welcome drink yang boleh ambil sendiri dari vending machine. Pilihannya tentu saja ya Pocari Sweat. Hehe. Sebetulnya juga ada Pocari Ionessence, tapi sayangnya lagi habis kata mas-masnya.

Diversity Hall di lantai 2 adalah sebuah ruangan tempat para pengunjung pabrik disambut dengan presentasi tentang sejarah Otsuka, dan semua tentang Pocari Sweat termasuk tentang proses produksi, sebelum para tamu diajak berkeliling melihat langsung proses pembuatan dan pengemasannya.
Saat akhirnya kami diajak berkeliling, sekali lagi yang saya lihat tentang pabrik ini ternyata melenceng jauh dari ekspektasi. Proses produksinya, sejak pembuatan botol hingga packaging ke dalam kardus, sebagian besar dikerjakan oleh robot/mesin. Di ruangan pabrik yang begitu luas, hanya terlihat 2 orang yang mengawasi dan memastikan mesin bekerja dengan baik. Asli sepiiiii banget, hahaha. Saya gemes pengen banget merekam atau seenggaknya memotret bagian dalam pabrik. Tapi karena memang nggak boleh, monggo, silakan ditonton aja video proses produksi Pocari Sweat yang siang itu juga dipresentasikan saat kami datang.
Langit mulai gelap ketika rombongan kami mampir sejenak ke Rumah Belajar Satu Hati, yang berada satu area dengan gym dan mushola. Di Rumah Belajar ini, setiap Jumat siang diadakan kelas-kelas gratis untuk siswa kelas 4 dan 5 SD. Muridnya adalah anak-anak SD yang tinggal di sekitar lokasi pabrik, dan gurunya adalah para karyawan Otsuka. Keren ya?

Oiya, satu poin plus banget dari saya pribadi, selain pabriknya yang super canggih, adalah mesjid/musholanya. Kalo numpang sholat di ‘tempat umum’, jarang banget saya nemu mukena yang bagus. Di sini, mukenanya beneran bagus (bagus BANGET, percayalah), dari bahan yang tampak mahal, crispy kayak baru dicuci dan disetrika, dan WANGI!. Bahkan di mal-mal gede sekalipun, saya seringnya nemu mukena yang, maaf, penuh noda bedak, lipstik, dan baunya kurang menyenangkan. Kalo gak harus cepet-cepet naik ke bus karena kami harus segera bergerak ke Malang, rasanya pengen sedikit berlama-lama di musholanya, deh :D
*perjalanan ini atas undangan PT Amerta Indah Otsuka
*foto oleh Harris, Rere, Mbak Ainun, dan Kang Motulz.