Biasanya saya bikin banana bread karena ada sisa pisang yang gak kemakan. Daripada dibuang karena pisangnya udah terlalu mateng dan gak enak diliat, mendingan saya main masak-masakan di dapur, hehe.
Di bawah ini resepnya.
Bahan
2 cup terigu
1 sendok teh soda kue
1/4 sendok teh garam
1/2 cup margarin
1 cup brown sugar
2 butir telur
1/2 cup susu
3 buah pisang yang sudah sangat masak, kupas, haluskan dengan garpu
Cara Membuatnya
– margarin dan brown sugar dimixer dengan kecepatan rendah
– masukkan telur satu per satu sambil terus dimixer
– tuang susu, kocok lagi adonan sampai rata
– masukkan campuran terigu, garam, baking soda ke dalam adonan, aduk dengan spatula
– tambahkan pisang yang sudah dihaluskan, aduk
– tuang adonan ke dalam loyang, panggang selama 45 menit
Iya. Bikinnya segampang itu. Selamat mencoba! :)
Note: brown sugar bisa diganti gula pasir. takarannya juga boleh ditambah atau dikurangi sesuai selera. pisangnya juga bisa ditambah kalo mau rasa pisangnya lebih nendang.
Pertama kali saya nyobain tiramisu adalah dua puluhan tahun yang lalu, waktu saya bekerja di Primavera, sebuah restoran Italian food di sebuah hotel besar di Surabaya. Sampai sekarang, rasanya itulah tiramisu yang paling enak, paling lembut, dan ‘paling Itali’ yang pernah saya coba. Moist-nya pas, manisnya juga pas.
Tiramisu in a jar ini sebenarnya resep tiramisu keempat yang saya coba, mengadaptasi dari beberapa resep (yang variasi bahan dan cara pembuatannya ada buuuanyak) hasil googling dan youtube-ing. Saya belum terlalu puas dengan hasilnya, sih. Tapi untuk cemilan atau dessert di rumah, yaaa lumayan lah. Rasanya cukup oke, tinggal kadar kemanisannya aja disesuikan dengan selera masing-masing.
Di bawah ini resep yang saya pakai.
Bahan
3 kuning telur
2/3 cup gula pasir
espresso secukupnya (saya pakai 2 kapsul Espresso Intenso dari Nescafe Dolce Gusto)
3 sendok makan dark rum (bisa diganti kahlua, light rum, atau brandy)
1 bungkus lady fingers
1 1/2 cup mascarpone cheese, diamkan dalam suhu ruang
1 1/2 cup heavy cream, di-mixer sebentar
chocolate powder
Cara Membuatnya
– kocok kuning telur dan gula dengan metode bain marie selama 3 sampai 5 menit, pisahkan, tunggu sampai dingin
– siapkan espresso di mangkuk, tambahkan rum/kahlua jika suka
– di wadah yang lebih besar, aduk kuning telur dan mascarpone cheese dengan spatula sampai tercampur rata dan lembut
– masukkan whipped cream, aduk lagi sampai rata, pisahkan
– celupkan lady fingers selama 2 atau 3 detik ke dalam larutan espresso, pisahkan
– susun semua bahan ini di loyang/gelas/jar: lady fingers, campuran mascarpone dan cream, taburan cokelat bubuk
– ulangi sampai 2 atau 3 kali sampai jar penuh, atau sampai semua bahan habis
– dengan strainer, taburi permukaan tiramisu dengan cokelat bubuk
– simpan di kulkas minimal 6 jam (semalaman lebih baik) sebelum disajikan
Resep puding roti yang ini sebenernya sangat sangat sangat gampang. Biasanya saya pakai bahan seadanya aja di rumah. Takarannya suka-suka dan seadanya juga, hehe. Adanya apa, seberapa banyak, ya itu aja yang dicemplungin. Anti gagal lah pokoknya resep ini saking gampangnya.
Tapi tadi sore saya bikinnya sedikit lebih niat karena kangen makan puding roti yang enak.
Masukkan roti tawar, susu, gula pasir, gula palem, telur kocok, garam, dan vanilli dalam wadah. Biarkan sebentar sampai roti tawar terendam susu dan jadi lembut/empuk.
Aduk-aduk sampai semua bahan tercampur rata
Tambahkan raisin, aduk lagi
Panggang dengan suhu 120 derajat Celcius selama 40 menit
Sajikan hangat
Selamat mencoba!
Note:
kalau suka pakai margarin, silakan tambahkan 1 atau 2 sendok makan aja. raisin bisa diganti dengan keju yang dipotong dadu, atau bisa juga diganti chocochips. bener-bener gampang dan bahannya suka-suka aja.
Jadi ceritanya, ini kali kesekian saya mencoba bikin donat. Mungkin sejak lebih sepuluh tahun yang lalu (iya, ini beneran), belasan kali saya berusaha bikin donat dengan resep dari ibuk saya. Juga dari berbagai tabloid, majalah, buku resep, dari portal online, semuanya gak pernah bener. Heran deh. Entah apa yang salah, donat buatan saya hasilnya selalu mengenaskan.
Yang paling sering saya coba, tentu saja adalah resep donat dari ibuk. Beliau jagoan, bukan hanya soal donat. Tapi hampir semua jenis kue dan masakan, beliau bisa. Hasilnya pasti enak. Jadi tiap kali ada kesempatan, dan lagi mood belajar bikin donat, saya minta diajarin.
Herannya lagi, kalo bikinnya berdua sama ibuk, hasilnya SELALU bagus. Gak bantat. Gak gosong di luar mentah di dalam waktu digoreng. Tapi mungkin karena yang nguleni biasanya memang ibuk, sih. Saya jadi penonton yang sok yakin nanti kalau saya bikin dengan resep yang sama, hasilnya pasti ok. Haha.
Kemaren, kebetulan baca status seorang kawan di Facebook tentang susahnya bikin donat. Maka nimbrunglah saya, curhat soal yang sama. Semakin sebal ketika tau bahwa ada orang-orang tertentu yang dikaruniai bakat terpendam yang merasa bikin donat adalah hal paling gampang di dunia. Hiks.
Dari Dewi, salah satu perempuan dengan bakat terpendam itu, saya dapat resep di bawah ini. Kata Dewi, donatnya pasti jadi, dan pasti enak.
Uleni semua bahan sampai kalis/tidak lengket di tangan. Diamkan selama 1 jam hingga mengembang. Bentuk bulatan, diamkan lagi selama 30 menit. Goreng dengan api kecil/sedang
Jadi, mumpung ada yang ngasih resep donat yang katanya dijamin enak, sekalian aja saya nyobain nguleni adonan donat ini dengan Food Processor Philips saya yang baru. Huehehe..
Kalo search di Youtube, kayaknya gampang banget nguleni adonan donat (bahkan bikin pizza dough dan bikin apa saja yang mungkin) pake Philips Food Processor ini tanpa ribet, tanpa capek. Kebetulan, tipe yang saya punya adalah HR7627.
akhirnyaaaaaa… HAHAHAHA
Hasilnya? EDAN AKHIRNYA SAYA BISA BIKIN ADONAN DONAT YANG KALIS DALAM SEKEJAP DAN BENER KETIKA DIGORENG! HAHAHAHAHAA…
Aduuuuh happy banget rasanya. Ternyata gak perlu tangan pegel belepotan adonan yang lengket, hanya dalam 15 sampai dengan 20 detik, adonan donat pun kalis sempurna. Just perfect. Awesome! Fiuh. Leganyaaaaaa…..
Monggo, yang punya masalah serupa, gagal mulu bikin donat, resep temen saya Dewi memang gampang dan enak. Lebih gampang lagi nguleninya kalo gak pake tangan, hahaha. Serahin aja pekerjaan yang susah itu ke Philip Food Processor, pasti beres.
Lapar dan bete karena gak ada nasi dan lauk –padahal udah waktunya minum obat– membuat saya bergegas ke dapur meski sudah lewat tengah malam.
Kali ini untuk memenuhi tuntutan perut sekaligus nyobain resep saus carbonara hasil nanya temen-temen lewat Twitter, dan search video di YouTube. Saya gabung-gabungin, dikira-kira, dan dicocokin sama seadanya bahan di kulkas.
Hasilnya? SUMPAH ENAK!!! Hahahahaha…
Ini resepnya:
250 gram fettucini, rebus 9 menit (ini sih standar)
– rebus fettucini dalam air mendidih, kurang lebih 9 menit. tiriskan, letakkan dalam wadah bersih
Cara memasak saus:
– tumis bawang bombay dalam olive oil hingga wangi
– tambahkan bawang putih, tumis lagi sampai wangi
– masukkan potongan smoked beef
– tuang krim ke panci, aduk pelan
– tambahkan garam dan merica
– tambahkan kuning telur kocok, aduk cepat supaya saus tidak menggumpal
– tambahkan keju parmesan
– matikan kompor jika saus sudah mendidih
– segera masukkan fettucini ke panci berisi saus, aduk rata
Tips: ada yang bilang masak sausnya jangan pakai garam, karena rasa asin sudah didapat dari keju parmesan. Tapi kalo punya prinsip bahwa apalah artinya hidup ini jika makanan kurang garam, tambahkan aja sedikit-sedikit sampai rasa asinnya pas di lidah. Karena saya suka pake banyak merica, jadi tadi sebelum dimakan, pastanya saya taburi black pepper biar rasanya lebih nendang.
Di kontak WhatsApp saya, ada satu grup yang paling berisik. Nama grupnya: Emak2 Dewasa. Saya yang lebih suka melakukan hal-hal lain yang bermanfaat ketimbang chat gak penting *plak!* ternyata suka juga dengan grup ini. Di grup ini, kami emak-emak digital ini, berbagi segala gosip, berita, kabar artis terkini, curhat, sampai segala macam tips memilih sapu ijuk yang baik. HAHAHAHAHA…
Kapan itu Tika cerita, bingung mau masak apa karena dia harus ngurus anak dan rumah tanpa pembantu rumah tangga atau pengasuh anak. Maka muncullah tips dan trik memasak gampang dan cepat dari Eny dan mbak Ienas.
Dari obrolan itu, saya jadi tau bahwa ternyata saos Teriyaki itu memang sangat berguna. Yaelah. Ya maklum, jarang masak, hihi.
Tadi saya coba masak sesuatu dengan saos andalam emak-emak ini. Beneran enak lhoh! Haha…
Di bawah ini resepnya, siapa tau ada yang mau coba.